Jumat, 23 Juli 2010

Slash Tour in Indonesia Feat Myles kennedy(Alter Bridge)


Mantan gitaris grup band ternama Guns N Roses, Saul Hudson atau yang biasa dipanggil Slash akan menggebrak Jakarta pada bulan Agustus nanti, tepatnya pria kelahiran London, Inggris ini akan menggelar konsernya di Istora Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 Agustus 2010.

Slash, selain mantan gitaris Guns N Roses, pernah membentuk Slash Snakepit dan melepas 2 album IT'S FIVE O'CLOCK SOMEWHERE dan AIN'T LIFE GRAND, kemudian Slash juga sempat membentuk Velvet Revolver dengan 2 album yang berjudul CONTRABAND dan LIBERTAD. Kedua album ini pun mendapat sambutan baik dari para fans.

Beberapa personil band lengkap seperti Myles Kennedy akan ikut memanaskan istora, tunggu apa lagi... yok, beli tiketnya detik ini juga!

Line up lengkap dalam World Tour 2010 adalah :
1. Lead Guitar : Slash
2. Vocalist : Myles Kennedy (Alter Bridge)
3. Rhythm Guitar : Bobby Schneck (Weezer, Greenday, Slash’s Blues Ball dan Aerosmith)
4. Bass : Todd Kerns (Age of Electric, Static in Stereo, Sin City Sinners)
5. Drums : Brent Fitz (Alice Cooper dan Vince Neil)


Tiket :
Harga Pre-Sale (Sampai tanggal 2 Agustus 2010)
- VIP Rp. 750,000,- (seat number)
- Festival Rp. 450,000,- (standing)
- Tribune I Rp. 350,000,- (tribun kanan - kiri)
- Tribune II Rp. 250,000.- (tribun pojok)

Normal (on the spot, 3 Agustus 2010)
- VIP Rp. 1,000,000,-
- Festival Rp. 700,000,-
- Tribune I Rp. 500,000,-
- Tribune II Rp. 400,000,-

Sabtu, 03 Juli 2010

White Dove (Christian Rock Band)


White Dove is Back,...!!Tapi kali ini dengan formasi baru,...

White Dove yang dibentuk empat tahun yang lalu oleh James Celosse dan kawan-kawan kembali dengan formasi baru.

Saat ini, White Dove terdiri atas Erick Sufmera pada keyboard/piano, Mario Sigar pada bas dan Posan Tobing pada drum. Sedangkan vokalisnya tetap pada James Celosse.

“Kami tidak sekadar kembali. Kami ingin menghadirkan nilai-nilai baru,” ungkap James. Mereka kemudian menggebrak dengan sebuah album baru bertajuk Sodom Gomora, yang mengusung sepuluh buah lagu karya James Celosse.

Sejak awal, grup ini dimaksudkan untuk menjangkau kaum muda. Dengan musik yang menghentak-hentak, syair yang indah dan penuh pesan injili, White Dove sejak awal berhasil merebut hati kaum muda. Hal ini setidaknya terbukti dengan tiga buah album mereka terdahulu di bawah bendera Maranatha menempati kavling tersendiri dalam hati generasi muda.

Sayangnya, karena masalah internal, White Dove sempat vakum selama satu tahun. “Kawan-kawan kurang komit sehingga kami vakum agak lama. Saya juga banyak dipanggil untuk tampil solo,” ujar James. Tapi, sambung James lagi, itu persoalan lama yang ia harapkan menjadi pelajaran berarti ke depan.

Album ini tampaknya merupakan media curahan hati James seputar aneka masalah yang muncul dalam kehidup-annya. Ada lagu berjudul Kehidupan Abadi dimana James mencurahkan isi hatinya sepeninggal ayahnya.

James menyatakan ia sadar kevakuman mereka selama satu tahun telah menyebabkan mereka kehilangan penggemar. Untuk itu, mereka merencanakan tour ke berbagai kota. Sampai minggu pertama September, sudah terjadwal 23 kota untuk dikunjungi mulai Oktober. “Kita belajar banyak dari grup musik sekuler. Meskipun kaset mereka bagus dan distribusinya meluas, kalau tidak didukung oleh tour promosi, tidak ada perkembangan yang signifikan,” ujar James.

White Dove ingin membawa kabar gembira kepada semua orang, terutama mereka yang mengalami kekeringan iman dan tertimpa masalah. “White Dove kan lambang Roh Kudus. Semoga dengan restu Tuhan, melalui White Dove, banyak jiwa dimenangkan,” ujar James.

GMB christian Band indonesia,...(musik Indo)


Bagi sebagian penggemarnya, GMB kini sedang di persimpangan jalan. Masuknya Bams ‘Samson’ menggantikan Sidney Mohede sebagai lead vocal, kurang mendapat tempat di hati sebagian penggemarnya. Selama vokalisnya ‘kurang jelas’, GMB masihlah personifikasi dari Sidney Mohede.

Berita keluarnya Sidney Mohede dari GMB hingga kini masih membuat banyak penggemar sedih. Pertanyaan ‘Mengapa Sidney Mohede sang vokalis mengundurkan diri dari GMB?’ mengemuka di gereja-gereja, komunitas-komunitas anak muda Kristen hingga ke forum-forum di dunia maya.

Dari beberapa sumber yang beredar di internet, Sidney mengundurkan diri dari GMB sejak Desember 2007 lalu karena Sidney ingin lebih fokus kepada keluarga dan gerejanya. Sumber lain juga menambahkan, Sidney ingin fokus di Oxygen (Youth Pastor) dan beberapa pelayanan yang ingin ia kerjakan. Baca lebih lengkap di http://www.myspace.com/sidneymohede.

Saya sendiri baru benar-benar ‘ngeh’ soal hengkangnya Sidney ini (saya kira cuma rumor) setelah membeli dan mendengar album ‘Stand Out!’ (2008). ‘Kok suara vokalisnya lain?’ tanya saya waktu itu. Rupanya, GMB ‘memungut’ Bams yang selama ini dikenal sebagai lead vocal di band sekuler ‘Samson’.

Jelas, saya kecewa membeli dan mendengar lagu-lagu di album ‘Stand Out!’. Secara esensi, GMB kehilangan ‘sentuhannya’. Bagi saya, album itu kering dan terasa artifisial. Kata-kata ‘praise & worship’ dalam setiap lagu terasa cuma manis di mulut. Hadirat Tuhan hengkang entah ke mana. Yang terasa cuma ‘upaya manusia’ lewat aransemen musik dan vokal yang dibuat se-impresif mungkin.

Di sisi lain, saya mempertanyakan keputusan GMB menjadikan Bams lead vocal padahal di mata publik, eksistensi, originalitas, dedikasi, dan buah kehidupannya sebagai seorang murid Kristus masih dipertanyakan. Kalau tujuannya untuk menunjukkan GMB masih eksis sekaligus menarik lebih banyak fans karena memiliki lead vocal yang sudah beken, saya pikir hal ini perlu dipertimbangkan lagi. Bagi saya, selama vokalisnya ‘kurang jelas’, GMB masihlah personifikasi dari Sidney Mohede. Well, that’s my opinion.

Oh ya, bagi Anda yang kurang mengenal GMB, ini ada sedikit sejarahnya (saya terjemahkan). Band kristen ini pertama kali merebut hati para pendengarnya setelah merilis album pertama bertajuk "Kub’ri Yang Terbaik" pada tahun 1996. Album terbarunya dirilis tahun 2008 berjudul ‘Stand Out’.

Awalnya, sekelompok anak muda yang suka musik dan menyanyi berkumpul dalam sebuah proyek yang disebut ‘Youth Ministry’. Proyek ini merupakan konser live recording untuk anak-anak muda Indonesia. Mereka terdorong membuat proyek ini karena melihat minimnya pelayanan yang menjangkau anak muda Indonesia lewat musik. Mereka merasa terpanggil untuk memberikan talenta mereka di bidang musik bagi kemuliaan Tuhan.

Pada April 1996, anak-anak muda ‘yang bukan siapa-siapa’ ini: Sidney Mohede (worship leader), Pongky Prasetyo (keyboard), Joseph Djafar, Darana, Rensis Wenas (bass), Amos Cahyadi (drum), Adi Prasodjo (perkusi), beberapa musisi lainnya dan kurang lebih 18 backing vocals (Jeffry S. Tjandra, Viona Paays, Sammy Mandik dan Farah Pattisalamauw yang sudah sangat dikenal sebagai penyanyi Kristen di Indonesia) berkumpul bersama, untuk mengukir sejarah. Konser live recording bertajuk ‘Giving My Best’ (Kuberi yang Terbaik) digelar di Hotel Red Top, Jakarta.

Album pertama mereka ini menjadi pembuka jalan dalam menjangkau anak-anak muda Indonesia, mengabarkan kabar baik bahwa di dunia yang serba kontemporer ini, Tuhan itu nyata dan masih menyentuh kehidupan mereka. Album ‘Giving My Best’ menjadi album rohani terlaris dalam sejarah musik Kristen Indonesia.

Pada awalnya, mereka tidak pernah mempunyai nama yang spesifik selain bernaung dalam bendera ‘Youth Ministry’. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para pendengar dan penggemar mulai melabeli mereka dengan ‘GMB’ atau ‘Giving My Best’ (diambil dari judul album pertama). Perlahan-lahan, label itu semakin paten dan menjadi nama ‘resmi’ dalam langkah penjangkauan mereka selanjutnya.

Bertahun-tahun kemudian, beberapa personil GMB memilih jalannya sendiri. Sebagian memilih mengejar panggilan Tuhan dengan menjadi produser atau arranger. Sidney, Pongky, Amos dan Adi tetap setia dalam visi dan misi GMB dan mulai merekrut musisi-musisi berkualitas seperti Daniel Sigarlaki (gitar) dan Jeffry Hermanto (bas). GMB juga pernah berkolaborsi dengan musisi Indonesia lainnya seperti Dewa Budjana (Gigi), Hendry Lamiri (violinist) dan DJ. Tius (Saint Loco).

Selama 13 tahun terakhir, GMB telah menjangkau anak-anak muda lewat pujian dan penyembahan di Asia, Australia, Eropa dan Amerika. Sesuai dengan tajuk album 2004 mereka, Nothing Is Ever Impossible, GMB menunjukkan bahwa bersama Tuhan tiada yang mustahil.

Giving My Best (GMB) Band

Personil:

  • Bams – lead vocal.
  • Daniel Sigarlaki – guitarist.
  • Amos Cahyadi – drummer.
  • Adi Prasojo – percussion.
  • Joseph S. Djafar – keyboard and arranger.
  • Jeffrey Hermanto – bass.

Personil yang sudah keluar:

  • Sidney Mohede – lead vocal.
  • Pongky I. Prasetyo – keyboard and arranger.
  • Rensis Wenas – bass.

GMB Discography

  1. Kub’ri Yang Terbaik – 1996
  2. Mereka Perlu Kasih Tuhan – 1997
  3. Sekarang !!! – 1998
  4. Rise Up – 1999
  5. Follow – 2001
  6. Atmosphere – 2003
  7. Nothing Is Ever Impossible – 2004
  8. Worship Project – 2005
  9. The Best Is Yet To Come – 2006
  10. Life Is Calling – 2007
  11. Stand Out – 2008

GMB christian Band indonesia,...